Radio Swara Negara
radio swara negara beralamat di jalan rajawali no 39 satria jembrana bali, menghadirkan informasi terkini dengan visi sebagai media penjaga dan pelestari budaya bali dan misi mencerdaskan masyrakat jembrana lewat sajian pemberitaan yang terkini
Minggu, 06 Maret 2011
Melasti di Yeh kuning Jembrana
ribuan umat hindu memadati kawasan pantai yehkuning Mendoyo, Selasa (2/3) kemarin, mereka berasal dari beberapa desa dan kelurahan baik dari sekitar kecamatan mendoyo maupun jembrana, ratusan pratima dijejer di pinggir pantai sebagai tanda penyucian dan pembersihan menjelang perayaan hari raya Nyepi tahun baru saka 1933 yang jatuh pada Sabtu, 5 Maret 2011 mendatang. kegiatan melasti ini juga mendatangkan keuntungan bagi para pedagang yang sudah menyanggongi tempat pelaksanaan nyepi sedari pagi. persembahyangan dilaksanakan setelah dilakukannya pekelem satu ekor kerbau di tengah laut. sekitar pukul 12.30 wita seusai nunas tirta dan pelaksanaan upaara semestinya pratima kembali ke desa pekraman masing-masing.melasti juga dilaksanakan dibeberapa tempat seperti untuk desa adat di wilayah negara melasti ke pengambengan, melaya ke candikusuma dan tempat lainnya. perayaan nyepi yang jatuh setahun sekali dijadikan momentum umat hindu untuk mawas diri dan melaksanakan tapa brata penyepian, pecalang diminta lebih sigap dalam mengamankan desa pekramannya masing-masing agar nyepi di tahu baru saka 1933 ini berjalan dengan aman dan lancar serta tenang.disisi lain pengerupukan saat pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh beberapa instansi dan lembaga adat juga menghimbau untuk berjalan tertib dan menghindarkan diri dari minum-minuman keras. beberapa waktu lalu aparat juga sempat merazia tempat-tempat yang diduga menjual minuman keras. bahkan beberapa tokoh masyrakat meminta aparat kepolisian untuk menertibkan petasan dan bom bambu yang sebelum perayaan nyepi sudah memekakkan telinga.
Penyebrangan Gilimanuk padat dan antrean lebih dari 3 jam
Negara ( Swara Negara ) - Sejumlah pengendara sepeda motor mengeluhkan antrean yang terjadi di pelabuhan gilimanuk sehari menjelang hari raya Nyepi Jumat (4/3) menurut keterangan Surya Wijaya ia harus rela mengantre selama lebih dari 3 jam bahkan ia belum sampai dimulut loket dan diperkirakan ia bisa sampai antre hingga lebih dari 6 jam, menurut surya wijaya antrean yang cukup panjang ini terjadi karena hanya dibuka satu loket saja sehingga antrean menjadi panjang karena ribuan kendaraan terutama roda dua memadati pelabuhan gilimanuk, satu sisi menurut surya wijaya loket untuk kendaraan roda empat kosong dan lenggang, kenapa petugas atau pengelola pelabuhan tidak sigap, sementara ASDP gilimanuk yang hendak dimintai tanggapannya tidak bisa dihubungi. Surya Wijaya yang berencana pulang ke jawa berharap tidak sampai telat karena harus antre danberdesak-desakan agar bisa cepat menyebrang apalagi ia mengeluhkan panasnya cuaca serta tidak adanya tenda peneduh. Ia berharap agar pengelola pelabuhan lebih sigap dalam memberi pelayanan kepada penumpang terutama mereka yang antre membeli tiket menyeberang. Sementara itu diperkirakan aktivitas penyeberangan dan antrean akan mengalami puncaknya pada sore hingga malam hari bahkan hingga pukul 10.45 wita antrean mencapai radius 2 kilometer hingga puskesmas gilimanuk (Tim liputan Negara FM)
Nelayan Temukan Guci Kuno di Perairan Pengambengan
Negara (Bali Post) -Warga pesisir Pengambengan, Kamis (3/3) lalu, dikejutkan dengan ditemukannya sebuah guci kuno di dasar perairan Pengambengan oleh sejumlah nelayan yang sedang menjaring ikan. Informasi yang dihimpun Minggu (6/3) kemarin, warga masih penasaran dengan guci yang diduga sudah berada di dasar laut puluhan tahun itu. Kini, guci antik itu masih disimpan di rumah salah seorang nelayan di Dusun Ketapang Muara Desa Pengambengan.
Salah seorang warga, Ahmad Nurul Ibnulah (28), mengatakan saat itu ada sekitar 16 warga sekitar termasuk dirinya mencari ikan dengan cara menjaring. Saat pertama jaring ditebar dan ditarik ke tepian, warga mendapatkan ikan. Hal serupa terulang hingga tiga kali, warga memperoleh hasil ikan walaupun sedikit. Namun pada saat menebar yang keempat kalinya, jaring terasa berat diangkat. "Sekitar pukul 12.00 wita, jaring terasa berat dan aneh seperti ada benda lain selain ikan," terang Nurul.Setelah beberapa meter dari bibir pantai, terlihat sebuah benda mengkilap seperti guci menyembul dari air. Warga pun semakin penasaran dan menariknya dengan cepat. Uniknya, benda berbentuk guci itu tahan dengan benturan. Ketika diketuk, suaranya nyaring seperti berbahan logam, namun sekilas terlihat ringkih mudah pecah. "Sempat diketuk-ketuk dengan batu dan sempat jatuh pun tidak pecah. Sampai saat ini kami belum tahu apa bahan guci itu," terangnya.Selain itu, warga pernah mencoba mengerik dengan logam dan kaca, justru uang logam dan kaca itu yang habis terkikis. Nurul sempat akan menggunakan guci itu untuk tempat penyimpan beras. Tetapi lima belas rekannya yang ikut menarik jaring menyarankan supaya guci itu dijual saja karena diduga barang antik. Sejak ditemukan, sudah beberapa orang menawar guci itu dengan harga ratusan ribu rupiah, tetapi ditolaknya.Nurul menduga, guci ini merupakan sisa-sisa peninggalan barang rampasan kapal Jepang yang karam di perairan ini pada zaman kemerdekaan lalu. Menurut salah seorang tetua, Jawawi (74), pada tahun 1942 pernah ada kapal Jepang yang kandas dan tenggelam saat dikejar kapal selam Belanda. Bangkai kapal yang karam itu pun kini masih ada di sekitar perairan Pengambengan. Bahkan saat air laut surut, cerobong kapal Jepang yang karam itu nampak.Dikatakannya, kapal itu mengangkut kulit sapi sekitar 3.000 tumpuk dan ketika kandas masyarakat sekitar sempat mengambilnya. Selain itu, terdapat guci dan piring-piring antik. Diduga, guci yang ditemukan ini sisa dari barang-barang kapal Jepang yang karam tersebut.
Salah seorang warga, Ahmad Nurul Ibnulah (28), mengatakan saat itu ada sekitar 16 warga sekitar termasuk dirinya mencari ikan dengan cara menjaring. Saat pertama jaring ditebar dan ditarik ke tepian, warga mendapatkan ikan. Hal serupa terulang hingga tiga kali, warga memperoleh hasil ikan walaupun sedikit. Namun pada saat menebar yang keempat kalinya, jaring terasa berat diangkat. "Sekitar pukul 12.00 wita, jaring terasa berat dan aneh seperti ada benda lain selain ikan," terang Nurul.Setelah beberapa meter dari bibir pantai, terlihat sebuah benda mengkilap seperti guci menyembul dari air. Warga pun semakin penasaran dan menariknya dengan cepat. Uniknya, benda berbentuk guci itu tahan dengan benturan. Ketika diketuk, suaranya nyaring seperti berbahan logam, namun sekilas terlihat ringkih mudah pecah. "Sempat diketuk-ketuk dengan batu dan sempat jatuh pun tidak pecah. Sampai saat ini kami belum tahu apa bahan guci itu," terangnya.Selain itu, warga pernah mencoba mengerik dengan logam dan kaca, justru uang logam dan kaca itu yang habis terkikis. Nurul sempat akan menggunakan guci itu untuk tempat penyimpan beras. Tetapi lima belas rekannya yang ikut menarik jaring menyarankan supaya guci itu dijual saja karena diduga barang antik. Sejak ditemukan, sudah beberapa orang menawar guci itu dengan harga ratusan ribu rupiah, tetapi ditolaknya.Nurul menduga, guci ini merupakan sisa-sisa peninggalan barang rampasan kapal Jepang yang karam di perairan ini pada zaman kemerdekaan lalu. Menurut salah seorang tetua, Jawawi (74), pada tahun 1942 pernah ada kapal Jepang yang kandas dan tenggelam saat dikejar kapal selam Belanda. Bangkai kapal yang karam itu pun kini masih ada di sekitar perairan Pengambengan. Bahkan saat air laut surut, cerobong kapal Jepang yang karam itu nampak.Dikatakannya, kapal itu mengangkut kulit sapi sekitar 3.000 tumpuk dan ketika kandas masyarakat sekitar sempat mengambilnya. Selain itu, terdapat guci dan piring-piring antik. Diduga, guci yang ditemukan ini sisa dari barang-barang kapal Jepang yang karam tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)
mengeluh bli..... sampaikan di swara negara
Sampaikan keluhan layanan umum : masalah umum, lingkungan, sosial, ekonomi, politik dll di program Citra Jembrana Setiap hari pukul 08.00 s/d 09.00 wita, de koh ngomong untuk kebaikan dan perbaikan jembrana lebih baik kedepan lewat suara asli rakyat jembrana secara on air di pesawat 0365 - 40314 atau via SMS : 085 792 247 992, lewat email : swaranegara@yahoo.co.id atau surat ke : Jalan Rajawali No. 39 Satria - Jembrana - Bali
apakah kandidat cabup/cawabup Jembrana sudah memiliki misi dan visi yang baik untuk memperbaiki jembrana
Mengenai Saya
- RADIO SWARA NEGARA
- negara - Jembrana, Bali, Indonesia
- Kami adalah Radio Siaran Swasta di jembrana berada di frekuensi 100.7 FM, info lebih lanjut hubungi kami di 0365 - 40314
Cari Blog Ini
Radio Swara Negara Live On Air
ALAMAT LABEL REKAMAN
1. Nagaswara
Jl. Johar 4U – Menteng
Jakarta 10350, Indonesia.
Telp : +62 (21) 31927138, 31927139, 31902560
Fax : +62 (21) 39899077
www.nagaswara.co.id
Jakarta 10350, Indonesia.
Telp : +62 (21) 31927138, 31927139, 31902560
Fax : +62 (21) 39899077
www.nagaswara.co.id
2. PT ALFA RECORDS
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 19 B Jakpus
Telp.021 428 79114
Fax. 021 4243700
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 19 B Jakpus
Telp.021 428 79114
Fax. 021 4243700
3. Logiss Record
Jalan Kemanggisan Ilir VI No. 3 Batusari-Slipi
Jakarta Barat, DKI Jakarta Indonesia
Telp. 021 532 4549
Fax 021 532 4549
4. FALCON |
14. PT Pentas Orpheus Sukses (POS) Entertainment Alamat : Jl. Tebet Dalam 4E No. 3 (Blok E No. 65) Tebet – Jakarta Selatan 12810 Indonesia Telepon : 62-21- 8315858, 62-21- 8315939 Faksimili : 62-21- 8355956 E-mail : info@postainment.com 15. Staria Music Indonesi (Indie Label) Distro Contact For Distribution CASSETTE AND CD info@stariamusic dot com +62 21 - 7361423 +62 812 1998471 16. Variant Music Indonesia (Indie Label) Genre: Death Metal, Grindcore Band: FLIP-Indonesia, God Forbid-USA 17. PRS (Progressive Rock Sony) Records (Indie Label) Jalan Gudang Peluru Barat IV Blok 4/539, Jakarta Adhi Nursetyo HP: 0855 100 9620, email: id_prog@yahoo.com Bobby Priambodo HP: 0812 808 2895, email: b_priambodo@yahoo.com 18. Edelweiss Records (Indie Label) Jl. Kalianyar X Gg. 3 RT 10 RW 02 Jakarta Barat 11310 Phone/Fax: 021-634528 PO BOX 6006 JKBGG 11060 alamgerilya@yahoo.com Genre: Metal-Underground Artis: Qishash, Enpelove, He Who Corrupt 19. Amonra Records (Indie Label) Jl. Panti Asuhan No. 37, Otista III Jakarta 13340 Indonesia email: amonrarecords at amonra dot co dot id website: http://www.amonra.co.id Phone : (+62 21) 8191745 Fax : (+62 21) 8584746 Hotline : (+62 21) 70780460 Band/Genre: Geboren (Gothic), Dictator (Thrash), FuneralInception, (Technical Death), Invictus (Prog Death) 20. SonnenGott Musik (Indie Label) Menganti Permai A2/5 Gresik 61174 East Java - INDONESIA phone: +62-31-7911712 cellphone: +62-8123162538 http://www.sgmdf.cjb.net Email: sonnengott@lycos.com Band/Genre: Nicronomodez (Black), Tragyst (Black) 21. The Eye Music (Indie label) Band: Authority, Death Vertical, Corugator, Sinusitis Genre: Extreme Music Contact: greedkillers@yahoo.com http://www.the-eye.cjb.net PO BOX 69110 / JATPK / 13069 Jakarta 13710 22. Krossover Records (Indie label) A split company of Rotorcorp. Affiliated with Musica for distribution. Contact: Krisna J. Sadrach Mobile: 0818968660 Band/Genre: Trauma, Tengkorak, Sucker Head 23. Keci Musik Jl. Bangka XI, 3A , Kemang , Jakarta, Indonesia 24. Palu Musik Indonesia Komplek Angkasa Pura I Blok K-48 Kebon Kosong. Kemayoran. Jakarta Pusat 10630 |