Sidang yang dimulai pukul 09.30 wita itu ditunda hingga dua jam lantaran jumlah anggota DPRD yang hadir tidak kuorum. Para tamu undangan dari Muspida, jajaran pemkab, serta Kepala Desa yang hadir pun gigit jari lantaran absennya sebelas anggota DPRD itu. Bahkan seolah tahu sidang akan ditunda, para kepala desa langsung keluar sidang sembari di antaranya mengungkapkan kekecewaan mereka. ''Dulu kami didesak datang, sekarang malah mereka sendiri yang absen. Jelas anggaran akan terlambat,'' ujar salah satu kepala desa.
Dari 30 anggota DPRD yang hadir hanya 18 orang. Uniknya anggota DPRD yang tidak hadir hanya dari Fraksi Golkar dan Demokrat, sementara PDI-P, PNBKI dan F1 nampak komplit hadir. Bahkan yang sangat disayangkan di antara yang tidak hadir itu merupakan Wakil DPRD Jembrana yakni Ketut Widastra (Golkar) dan Wayan Wardana (Demokrat). Di barisan meja pimpinan sidang hanya terisi Plt. Ketua DPRD, I Ketut Sugiasa dan penjabat Bupati Jembrana IGM Sunendra.
Selain Made Kembang Hartawan yang cuti, yang tidak hadir di antarnanya Wayan Sukaya, Putu Kamawijaya, Ketut Tresnawati Bulan, Nengah Rasmini, I.B. Suarjana, Gede Suarna Adi (F-Demokrat) serta Made Suardana, Nyoman Birawan, Made Sudiastra Adiputra (Fraksi Golkar).
Absennya sebelas anggota DPRD ini berakibat pada molornya penetapan APBD yang sudah dibahas selama sebulan terakhir. Hal ini mengundang reaksi keras dari rekan-rekan sejawat mereka di DPRD Jembrana. Sejumlah pentolan Ketua Fraksi menilai perbuatan ke-11 anggota dewan itu sudah melecehkan dewan dan rakyat. ''Fraksi Demokrat dan Golkar sudah memboikot APBD dan ingkar janji pada rakyat. Kalau untuk bintek dan kunker mereka paling getol, tapi kalau untuk rakyat kenapa digantung,'' tandas Nyoman Yudi Wartono anggota Fraksi PNBKI.
Plt. Ketua DPRD, I Ketut Sugiasa, mengatakan dengan ditundanya sidang ini pihaknya sangat menyayangkan. Sesuai aturan sidang paripurna akan diagendakan lagi pada tiga hari ke depan. Kalaupun para anggota DPRD tidak setuju dengan hasil APBD, semestinya dicurahkan saat rapat kerja sebelumnya. ''Yang sakit saja datang untuk kepentingan rakyat, kenapa mereka tidak datang? Hanya satu jam saja untuk ketok palu,'' terang Sugiasa.
Minta Izin
Sementara itu, anggota DPRD Jembrana Putu Kamawijaya dari F-Demokrat yang juga tidak hadir mengatakan seluruh anggota Fraksi Demokrat diminta tidak hadir untuk berpartisipasi dalam kampanye Patriana Krisna-Subanda (PAS). Menurutnya itu penting karena hanya lima tahun dilakukan sementara jadwal kampanye tidak bisa diundur. ''Ini tugas partai dan kami diminta untuk all out memenangkan paket PAS, dan kami sudah izin untuk tidak ikut sidang. Apa tidak boleh untuk izin,'' katanya. Kamawijaya mengatakan alasan ketidakhadiran mereka murni untuk kampanye dan tidak ada niat untuk memboikot sidang.
Menurut Kamawijaya jika di luar kampanye PAS pihaknya pasti akan mengikuti persidangan. Di sisi lain, Ketua DPC Golkar Jembrana, Made Suardana, yang dihubungi kemarin, ponselnya tidak aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar