Sejumlah simpatisan pendukung Abang dan Kartikajaya langsung bereaksi memprotes dan melaporkan peristiwa itu ke penyelenggara dan Panwas desa serta kecamatan. Aparat dari babinkamtibmas dan intel Polres langsung mengejar konvoi tersebut dan meminta mereka mencopot kaos yang sedang dikenakan.
Menurut salah satu pelaku konvoi, sebelumnya mereka dibagi-bagikan kaos dan diinstruksikan untuk keliling di jalan desa seusai mencoblos. ''Ini sudah bukan masa kampanye, jelas kami protes,'' jelas relawan Abang.
Tak hanya itu, situasi tegang kembali muncul beberapa menit kemudian. Winasa dan Ipat tidak langsung pulang seusai mencoblos. Keduanya masih duduk-duduk di balai bengong bersama sejumlah warga lainnya.
Pendukung lawan yang berada di sisi utara TPS langsung memprotes kepada babinsa agar mendesak kandidat segera pulang. ''Ini sama saja intervensi, ngapain dia di dekat TPS lama-lama. Seharusnya langsung pulang,'' ujar Wayan Madra, pendukung kandidat lainnya.
Untuk meredam situasi tegang tersebut, petugas babinsa setempat langsung mengomunikasikan kepada cabup berkaitan protes tersebut. Winasa sempat menolaknya dan meminta agar protes itu dilayangkan ke Panwaslu. Namun selang beberapa saat Ipat bersama rombongan serta Winasa akhirnya kembali ke rumahnya.
Kapolsek Mendoyo AKP Moh Tahir bersama personel sempat mengecek ke lokasi. Ia membenarkan sempat menerima laporan tentang insiden itu dan aparat sudah meredamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar